Halaman

Jumat, 07 April 2017

Standup Jatinangor adalah...




Jatinangor bukanlah kota kecamatan besar, bahkan seandainya kampus - kampus disini gak pernah ada, mungkin gak akan ada yang tau kalau ada tempat bernama Jatinangor. Komunitas Standup Comedy Jatinangor pun mungkin gak pernah ada. Orang-orang yang bergabung, mayoritas adalah mahasiswa yang kuliah di Jatinangor atau tinggal di sekitar jatinangor.

Rabu,  30 Mei 2012 adalah openmic perdana komunitas ini dan kita anggap sebagai hari lahirnya komunitas ini, meskipun sebenernya akun twitter @StandupIndo_JTR udah ada sejak November 2011. Gak ada yang nyangka Che.Co Café bakal rame banget malam itu, orang-orang dateng demi nonton standup sampe rela berdiri sampai acara beres. Ya logikanya kalo mereka niat dateng cuma buat makan, pasti langsung pulang karena ga kebagian tempat duduk. Pun demikian dengan yang datang buat makan, gak langsung pulang tapi nonton sampe abis.

Semua itu mulai membuahkan hasil ketika comic kita, Andika, juara 1 di lomba standup di Bandung. Salah satu momentum penting dan jadi motivasi untuk semua anggota kalau kita pasti bisa walaupun hanya berasal dari komunitas kecil, Jatinangor.

Salah satu orang yang paling berperan dalam perkembangan komunitas ini adalah Awwe, comic bekasi yang kita undang tampil di Laugh In Nangor, pagelaran Standup Comedy pertama di Jatinangor. Namanya saat itu belum sebesar sekarang, bahkan itu pertama kalinya beliau diundang tampil di luar kota Bekasi. Awwe bukan cuma sharing tentang apa itu standup comedy, tapi juga bagaimana caranya menjadi seorang comic. Itu sangat penting, karena selucu apapun comicnya kalo attitude-nya jelek bisa bikin hilang respect.

Akhir tahun 2012 kita bikin SUN 1 yang bertajuk Jatinangor Punya Tawa, kita mengundang Awwe dan Adjis Doa Ibu, ditambah 3 comic local. Sayangnya, meski sukses dari kualitas comic, namun terbilang kurang berhasil dari kuantitas penonton. Tapi kita gak menyerah, ini jadi bahan evaluasi untuk kita yang baru pertama kali mengadakan acara.

Keadaan mulai sulit saat kita harus pindah tempat openmic. Hingga akhirnya kita dapat tempat yang cocok buat openmic lagi, tapi terhambat karna tempatnya gak punya sound system. Padahal, saat itu kita butuh tempat latihan sekaligus promo Tur Tanpa Batas. Akhirnya kita memutuskan untuk swadaya, patungan beli sound system sendiri supaya bisa tetep openmic rutin.

Sejak awal berdiri kita pernah punya mimpi untuk bikin show bareng, comic lokal semua. Bulan Oktober tahun 2013, mimpi itu terlaksana saat sebuah Standup Comedy Show bertajuk “ANTAGON1ST: From Now From The First” yang menampilkan comic-comic yang membangun komunitas ini dari awal (Vicko, FahmiTau, Anyun Cadel, Iqbal kutul, Gema Sunda, Andhika)  sukses digelar. Animo-nya luar biasa meski diantara kita gak ada yang terkenal. Alhamudulillah, tiket bisa terjual sold out bahkan dengan tambahan tiket yang dijual di hari-H. Penonton memenuhi venue sampai over capacity dan terpaksa sebagian duduk lesehan tanpa mengeluh. Kontras sekali dengan penonton saat SUN 1. Kita bersyukur, tren penonton kita bertambah tiap show.

Hingga saat itu, komunitas Standup Jatinangor sudah menorehkan banyak prestasi mulai dari lomba-lomba di Bandung sampai tingkat nasional, yaitu juara Favorit berturut-turut di Street Comedy 3 (Iqbal) dan Street Comedy 4 (Nuel), ikut serta di Liga Komunitas Standup Kompas TV (Andika, Anyun, Rivan, Gagah), bahkan comic setengah jenglot, Anyun, juga bisa disebut lahir di Jatinangor, yang dulu sering tampil di Metro TV, MNC TV dan sekarang setelah mengikuti SUCA 2 di Indosiar ia terbilang paling sukses di bidang ini.

Namun hampir sepanjang tahun 2015 Stand up Comedy Jatinangor  tidak ada aktivitas openmic ataupun lainnya. Tugas terbesar komunitas ini adalah regenerasi comic yang tidak berjalan baik. Comic yang dianggap berperan besar di komunitas ini meninggalkan Jatinangor untuk kembali ke kota asal atau melanjutkan kehidupan di kota lain, dengan alasan memang mereka sudah menyelesaikan studinya, sedangkan anggota komunitas yang tersisa dirasa tidak punya waktu yang banyak untuk komunitas.

Tepat pada tanggal 8 Maret 2016  diadakan lomba stand up Comedy oleh sebuah komunitas kemahasiswaan UNPAD di Kue Balok. Lomba ini tidak disengaja mengumpulkan beberapa Comic stand up Jatinangor yang tersisa, mahasiswa, dan juga Comic dari luar Jatinangor lainnya. Moment tersebut tidak disia-siakan oleh beberapa anggota komunitas yang ingin Stand Up Jatinangor hidup kembali. Alhamdulillah, sharing dan open mic pun berjalan kembali. Respon yang baik dari warga dan mahasiswa Jatinangor serta berdatangannya orang baru yang bergabung ke Standup Jatinangor menjadi modal besar komunitas ini untuk memulai lembaran baru. Sempat berpindah tempat open mic beberapa kali, sampai akhirnya menemukan tempat open mic rutin yaitu di Cudeto Café & Resto hingga sekarang.

Standup Jatinangor mulai mendapatkan kembali kepercayaan dirinya, mulai dari kesempatan mengisi sebuah acara di sekitaran kampus, tampil di seminar berskala nasional yang disiarkan tv lokal, serta beberapa comic yang mampu menjuarai beberapa perlombaan Standup Comedy di Bandung yaitu Hanif, Fikri, dan Dejan. Hal tersebut telah cukup menandai bahwa komunitas ini benar-benar telah kembali ke jalurnya. Minggu ke minggu, panggung ke panggung, penuh perjuangan membangun komunitas ini kembali, disertai pula dengan dukungan penuh dari Comic-comic yang sudah hijrah dilain tempat menjadi bahan bakar komunitas ini. 

Sampai akhirnya pada tanggal 3 Desember 2016, Standup Comedy Jatinangor mampu membuat sebuah Show Stand Up Comedy kembali setelah sekian lama absen, di sebuah kecamatan di ujung Kabupaten Sumedang ini yang berjudul “Turn Back Nangor”. Diisi oleh Comic nasional Aci Resti SUCA 2 dan Hernyawan Yoga SUCA 2 ditambah dengan 6 Comic lokal Jatinangor; (Iman Bonyok, Hanif, Dejan, Sena, Fikri dan Rivan) mendapatkan sambutan positif oleh warga Jatinangor dan pencinta Standup Comedy pada saat itu, terbukti dengan jumlah penonton terbanyak dalam sejarah Show Stand Up Comedy Jatinangor (Laugh In Nangor, SUN1: Jatinangor Punya Tawa, Tur Tanpa Batas, Daur Ulang Tawa, ANTAGON1ST, Tak Kemal Maka Tak Sayang, Wrong Way Tour). 

Jatinangor adalah kota kecamatan pelajar, yang isinya kebanyakan bukan asli Jatinangor. Tiap tahun, bahkan tiap harinya ada yang datang dan pergi. Komunitas inipun demikian. Bulan demi bulan, kick dan leave terjadi beberapa kali dalam grup media sosial kami, sampai akhirnya komunitas ini berusia 5 tahun (kurangi satu coy kan flat se-tahun) pada tanggal 30 mei nanti.

Banyak comic yang datang dan pergi begitu saja setelah gagal di opemic perdananya atau mulai menyadari kalau jalannya bukan di tempat ini. Tugas terbesar komunitas ini masih sama, menjaga regenerasi yang baik, yang bisa mempertahankan prestasi bahkan  meningkatkannya, serta menjaga agar komunitas ini tetap hidup disaat beberapa orang yang punya pengaruh besar pergi satu-persatu, sibuk menjalani kerasnya hidup di kota lain.  

Regenerasi, permasalahan yang harus terus dihadapi komunitas ini agar tetap hidup dari tahun ke tahun. Pernah terbesit di pikiran kami bahwa tidak adanya warga Jatinangor asli yang bergabung disini adalah pemicunya, benar atau tidak? Mari buktikan saja dengan menjadi saksi kami, tidak ada salahnya mencoba lads!




ditulis oleh: Fahmi dan Fikri